Masjid adalah rumah ibadah bagi umat Islam. Masjid juga menjadi sarana pembangunan umat melalui berbagai program dakwah, pendidikan dan pemberdayaan.
Di Indonesia terdapat ribuan masjid, dari yang kapasitas jamaahnya ratusan, ribuan hingga puluhan ribu.
Berikut beberapa masjid yang memiliki arsitektur bangunan yang sangat indah dan menjadi landmark di daerah dimana masjid tersebut berdiri tegak.
MASJID RAYA BATAM
Masjid Raya Batam terletak di daerah Batam Centre, pusat Kota Batam. Masjid berbentuk bujur sangkar dengan menyerupai limas ini mulai dibangun pada tahun 1999.
Masjid ini menjadi masjid kebanggaan masyarakat Kota Batam disamping juga sebagai simbol kejayaan umat Islam di kota yang terdapat di pulau Batam ini.
Desain arsitektur yang khas tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Secara matematis, bentuk bujur sangkar dianggap lebih kuat, sehingga mampu menopang bagian bangunan lainnya. Selain itu, kekokohan bangunan yang berbentuk bujur sangkar ini merupakan simbol keimana umat Islam yang kuat.
Kemudian secara estetis, limas sama sisi merupakan bentuk atap yang paling cocok dengan badan bangunan yang berbentuk bujur sangkar. Bentuknya yang mengerucut ke atas juga dianggap sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhan-nya. Sedangkan irisan tiga bagian pada atap yang berbentuk limas tersebut merupakan simbol perjalanan hidup manusia dalam tiga alam yang berbeda, yaitu alam rahim, alam dunia dan alam akhirat.
MASJID ISTIQLAL
Masjid Istiqlal mulai dibangun pada 24 Agustus 1951, diprakarsai oleh Presiden Indonesia ketika itu, Bung Karno. Uniknya, arsitek Masjid Istiqlal bukanlah seorang muslim, melainkan seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Ini menjadi bukti toleransi antar umat beragama yang tinggi.
MASJID DIAN AL-MAHRI
Selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas.
Pembangunan masjid yang kini menjadi salah satu landmark Indonesia di mata dunia ini diprakarsai oleh pasangan Hj. Dian Juriah M. Alrasjid dan Drs. H. Maimun Alrasjid, dengan arsitek Uke G. Setiawan. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006.
MASJID RAYA BAITURRAHMAN
Masjid
Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda
Aceh. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh.
Sewaktu
Belanda menyerang Kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar
habis. Kemudian pada tahun 1875, Belanda membangun kembali sebuah masjid
sebagai penggantinya.
Masjid ini berkubah tunggal dan dapat diselesaikan pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Masjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959-1968).
Masjid yang didesain oleh arsitek Italia ini juga bertahan dari salah satu bencana terbesar Indonesia, bencana tsunami 26 Desember 2004. Saat gelombang tsunami meluluhlantakkan Kota Banda Aceh, masjid ini justru tetap berdiri dengan kokohnya.
MASJID RAYA BAYUR
Masjid
Raya Bayur adalah salah satu masjid di Sumatera Barat yang terletak di
Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Letak
masjid yang dibangun pada awal abad ke-20 ini tidak begitu jauh dari
jalan raya yang menghubungkan Lubuk Basung (Ibu kota Kabupaten Agam)
dengan Kota Bukit Tinggi.
Arsitektur masjid ini memadukan bentuk pagoda yang ada di Thailand dan bentuk atap gonjong yang ada pada rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang).
Perpaduan tersebut dapat dilihat pada menara kecil yang terletak pada empat sudut atap bangunan utama. Sementara struktur atap dirancang mengikuti pola bangunan rumah panggung dengan atap bersusun tiga.
MASJID ISLAMIC CENTER SAMARINDA
Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan
Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang
merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah
Masjid Istiqlal.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter.
Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
MASJID AGUNG BREBES
Masjid Agung Brebes merupakan masjid terbesar di kota yang berada di
Jawa Tengah ini. Masjid ini dibangun tahun 1836 pada zaman Bupati Raden
Adipati Arya Singasari Pranatayuda I. Bentuk masjid yang ada saat ini
telah direnovasi beberapa kali, antara lain pada 1933, 1979, dan 2007.
Namun, rangkaian renovasi itu tetap memertahankan bangunan asli yang bergaya arsitektur Jawa kuno dengan kubah berbentuk limas. Usaha memertahankan bentuk asli ini juga karena bangunan masjid telah menjadi cagar budaya.
Gaya arsitektur Masjid Agung ini merupakan kombinasi antara gaya arsitektur Masjid Persia dan lokal Brebes. Bahan material granit untuk pintu masuk didatangkan khusus dari Italia. Sementara itu, lantai dan lapisan pilar menggunakan marmer dari Makassar dan Tulungagung.
MASJID RAYA MAKASSAR
Masjid Raya Makassar terletak di Kota Makassar. Masjid ini dibangun pada
tahun 1948 dan selesai pada tahun 1949. Masjid ini mengalami renovasi
dari tahun 1999 hingga tahun 2005. Pertama kali dirancang oleh arsitek
Muhammad Soebardjo setelah memenangi sayembara yang digelar panitia
pembangunan masjid raya. Masjid ini dapat menampung hingga 10.000
jamaah.
Mesjid dua lantai terletak di Jl. Bulusaraung ini menggunakan bahan bangunan sekitar 80 persen dari bahan baku lokal, memiliki dua menara setinggi 66,66 meter, daya tampung 10.000 jamaah dan fasilitas berupa perpustakaan, kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan.
Masjid raya kebanggaan muslim Makassar ini menjadi tempat dilaksanakannya untuk pertama kali perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun pada 1955 silam. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah singgah dan melaksanakan sholat Jumat di masjid ini di tahun 1957. Sedangkan mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini pada tahun 1967.
****
Tentu masih banyak masjid-masjid indah lainnya di tanah air dan jadi bukti umat Islam di Indonesia memiliki selera seni yang sangat membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar