Perusahaan galangan kapal Indonesia, PT PAL Indonesia (Persero), segera memulai memproduksi kapal selam untuk kepentingan pertahanan dan keamanan dalam negeri. Biaya produksinya telah dianggarkan senilai Rp1,5 triliun.
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan anggaran produksi kapal selam itu cair paling lambat pada pekan depan. "Kita harapkan by next week (pekan depan) sudah bisa cair. Turun Rp1,5 triliun untuk proses pembuatan kapal selam," katanya saat berkunjung di PT PAL Indonesia di Surabaya, Kamis, 28 Mei 2015.
PT PAL Indonesia adalah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Kantor pusat dan industri galangan kapal itu berada di Surabaya, Jawa Timur.
PT PAL Indonesia bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINA dan didirikan pemerintah Belanda pada 1939. Pada masa pendudukan Jepang, perusahaan itu beralih nama menjadi Kaigun SE 2124. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan itu dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Kegiatan utama PT PAL adalah memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PAL Indonesia telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnya diakui dunia. Kapal-kapal produksi PAL Indonesia telah melayari perairan di seluruh dunia.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, mengatakan bahwa sesungguhnya proses pembuatan kapal selam itu sudah dimulai. "Bisa dilihat, proses pembuatan kapal selam sudah mulai jalan," katanya.
PT PAL, ujar Firmansyah, juga sudah melakukan berbagai macam inovasi, termasuk merevitalisasi peralatan produksi dan penataan sumber daya guna mendongkrak kembali kinerja Perusahaan sehingga diperhitungkan di kancah nasional dan internasional.
"Selain tekad yang kuat dalam mendukung perkembangan industri maritim, saat ini kami sedang dalam proses pengerjaan proyek dua kapal PKR (perusak kawal rudal) pesanan Kementerian Pertahanan RI, bekerja sama dengan DAMEN, Belanda, serta dua kapal SSV (strategic sealift vessel) pesanan Angkatan Laut Filipina," tegasnya.
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar