#Insight - Para ahli dunia menganjurkan bahwa sebaiknya seseorang menjaga aktivitas fisiknya dengan melakukan olahraga 150 menit per minggu atau 30 menit per lima hari. Namun, menurut studi terakhir yang dilakukan oleh peneliti dari Perth's Curtin University tampaknya anjuran waktu olahraga tersebut bisa dipangkas.
Studi menemukan bila seseorang melakukan sprint dengan sungguh-sungguh selama 60 detik diikuti dengan jeda istirahat 2 menit, maka manfaat yang didapatkan tubuhnya bisa sama seperti bila ia melakukan joging selama 45 menit.
Hal tersebut diketahui setelah peneliti mengikutsertakan 90 orang pada percobaan yang berlangsung selama 10 minggu dan membaginya menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima jadwal olahraga biasa 30-45 menit dalam lima hari sementara kelompok lainnya menerima jadwal High Intensity Interval Training (HIIT) 25 menit untuk 3 hari.
Professor Cecilie Thogersen-Ntoumani selaku peneliti yang terlibat dalam studi mengatakan ini adalah pertama kalinya efek positif dari HIIT ditelaah di kondisi kehidupan nyata.
"Apa yang kami temukan menariknya adalah ada kepatuhan yang lebih baik pada kelompok yang latihan intensitas tinggi. Ini karena tantangan terbesar dalam olahraga memang karena kurangnya waktu, terlepas apakah itu hanya persepsi saja atau memang fakta," kata Cecilie seperti dikutip dari ABC Australia pada Selasa (5/1/2016).
HIIT secara teori bisa dilakukan dengan berlari dan berjalan bergantian. Latihan ini diyakini dapat meningkatkan metabolisme dan menjaga kalori tetap terbakar bahkan hingga beberapa saat setelah latihan selesai. Namun yang perlu diingat, sebaiknya jangan lakukan latihan intensitas tinggi ini secara tiba-tiba tanpa persiapan.
Disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk memulai HIIT karena setiap orang mungkin punya proporsi kemampuan yang berbeda.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar