Geopark atau taman dunia menjadi konsep wisata baru yang saat ini tengah dikembangkan Kementerian Pariwisata. Konsep geopark sendiri mengacu pada pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada 2000-an, geopark tidak hanya menjaga kelestarian alam, namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Indonesia sendiri memiliki sekitar 40 geoheritage yang tersebar di berbagai provinsi yang dikembangkan sebagai kawasan geopark nasional, dan 6 di antaranya telah dan akan diakui UNESCO sebagai geopark dunia.
Kaldera Danau Toba, Sumatera Utara
Danau Toba merupakan danau kaldera terbesar di dunia. Berlokasi sekitar 176 km arah barat Kota Medan, kaldera Danau Toba terbentuk dari proses amblasan pasca erupsi gunung api Toba Purba, yang kemudian terisi air hujan.
Menurut catatan Pemprov Sumatera Utara, Danau Toba mempunyai ukuran panjang 87 km dan lebar 27 km, dengan ketinggian 904 meter di atas permukaan laut. Kedalaman danaunya berada pada angka 505 meter. Yang menarik dari danau ini adalah bagian tengahnya terdapat Pulau Samosir yang ketinggiannya mencapai 900-1.600 meter di atas permukaan laut. Mengusung tema “Supervolcano”, kaldera Danau Toba diklaim sebagai kaldera vulkano-tektonik kuarter terbesar di dunia.
Merangin, Jambi
Geopark Merangin berada di Kabupaten Merangin, tepatnya di Desa Air Baru dan Dusun Baru, Kecamatan Pemberap, Jambi. Untuk mencapai lokasi geopark Merangin, dari Kota Jambi wisatawan perlu menempuh perjalanan darat selama 7 jam perjalanan. Tak hanya sampai di situ, Anda juga harus melakukan treking selama 3 jam untuk benar-benar sampai ke lokasi. Salah satu hal yang daya tarik geopark Merangin adalah penemuan fosil flora lebih dari 350 juta tahun.
Ciletuh, Jawa Barat
Berlokasi di kawasan Ciletuh, Sukabumi, geopark pertama di Jawa Barat ini memiliki keindahan alam yang sungguh luar biasa. Hamparan hijau, pantai, tebing, dan 9 air terjun menjadi kekayaan dan keindahan alam yang tidak dapat terelakan lagi. Dengan statusnya yang kini telah menjadi geopark dunia, kelestarian alam dan hayati yang si dalamnya terus dijaga, dan berjalan seimbang dengan aktivitas pariwisata di kawasan tersebut.
Rinjani, Nusa Tenggara Barat
Data yang dilansir dari laman Pemprov Nusa Tenggara Barat mengungkap, Geopark Rinjani memiliki kekayaan geo diversity, bio diversity, dan culture diversity di 48 geoside yang ada. Tak hanya itu, kearifan lokal masyarakat lingkar Rinjani juga menambah khazanah kekayaan budaya yang perlu dilestarikan agar tidak punah.
Dalam statusnya sebagai geopark dunia, Rinjani kini menjadi destinasi wisata yang sejajar dengan destinasi wisata yang tersebar di berbagai belahan dunia. Dengan daya tarik wisata yanbg beragam, seperti wisata alam, wisata petualangan, wisata minat khusus, wisata ekologi dan geologi, Gunung Rinjani akan terus berdiri sebagai destinasi wisata utama di NTB dengan Segara Anak sebagai ikonnya.
Batur, Bali
Gunung Batur merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Memiliki ketinggian 1.171 meter di atas permukaan laut, gunung ini memiliki kaldera yang sangat indah. Kaldera Gunung Batur terbentuk akibat dua letusan besar yang terjadi puluhan ribu tahun yang lalu.
Yang menarik dari geopark dunia ini adalah danaunya yang berbentuk bulan sabit. Danau Batur sendiri berukuran panjang sekitar 7,5 km dan lebar maksimum 2,5 km dengan kelilingnya mencapai 22 jm dan luas mencapai 16 km persegi.
Tak hanya itu, menurut catatan Pemprov Bali, Gunung Batur merupakan bagian dari rangkaian “Ring of Fire” Pasifik dan menjadi salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Tercatat sejak 1804 Gunung Batur pernah melestus sebanyak 26 kali.
Gunung Sewu, DIY-Jateng-Jatim
Geopark Gunung Sewu memiliki luas hingga mencapai 1.802 km persegi yang terbagi menjadi tiga geoarea, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Dengan tiga kawasan tersebut, geopark Gunung Sewu menjadi destinasi wisata yang lengkap, mulai dari pantai kawasan Gunungkidul, beragam goa di pacitan, hingga industri kreatif masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar