Menanam pohon bagi para orang tua dulu hanyalah sekedar menanam. Bahkan terkadang tidak dirawat. Tanaman tumbuh dengan sendirinya dan terus berkembang dan hingga kini menjadi hamparan pohon berjajar serta membentuk lorong hijau merimbuni jalan desa.
“Kita juga tidak berfikir, jika lorong hijau ini akhirnya banyak dimanfaatkan orang, untuk kededar berteduh. Berfoto ria, selfie-selfie dan banyak kegiatan lainnya,” kata Sumpeno warga Desa Nampurejo Kecamtan Purwodadi Kabupaten Purworejo, Sabtu (14/01/2017).
Di jalan masuk desa dari jalur utama selatan-selatan atau Jalan Daendels Purworejo itu, tampak lorong hijau rerimbuhan pohon mahoni yang tumbuh di kanan kiri jalan. Padahal lahan di sekitarnya berupa lahan pasir yang ditumbuhi tebu dan tanaman palawija lainnya. Suasana itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang zaman sekarang. Bahkan para pengendara mobil jarak jauh dari Jakarta dan daerah lain yang melintas di jalur ini, seringkali memanfaatkan ruang hijau itu untuk beristirahat.
“Tadinya saya juga tidak tahu, sering ada orang beristirahat di tempat ini. Belakangan ternyata mereka tertarik dengan jalan desa penuh pepohonan ini,” jelas Sumpeno yang mengaku pepohonan itu diantaranya ditanam orang tuanya pada sekitar tahun 1967, sebagai pagar lahan dengan jalan desa.
Tidak hanya itu, belakangan tempat ini ternyata juga banyak dimanfaatkan sebagai tempat pengambilan gambar bagi calon pengantin untuk kartu undangan dan lainnya. “Ada yang datang dari jauh membawa kuda dan berfoto di tempat ini,” jelas Sumpeno. (KRJogja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar