Selain menyehatkan jantung, penurunan berat badan, dan kepadatan tulang. Ternyata berjalan kaki mampu meningkatkan fungsi otak agar lebih kreatif.
Dilansir Daily Mail, sebuah studi dari Stanford University menemukan bahwa jalan kaki dapat meningkatkan pemikiran kreatif pada otak dengan menghasilkan gagasan dan cara mengeksekusinya.
Penelitian yang diterbitkan pada 2014 oleh peneliti Michelangelo, menunjukkan kaitannya dengan jantung dan kelenjar keringat yang bekerja optimal selama seseorang melakukan latihan apa pun jenisnya. Efeknya dapat meningkatkan ukuran hippocampus.
Hippocampus adalah area di otak yang terlibat dalam memori verbal dan pembelajaran. Hal ini untuk menguatkan bukti bahwa berjalan kaki dapat mengurangi penurunan kognitif yang terkait dengan usia seiring otak yang terus menyusut.
Dilansir Daily Mail, sebuah studi dari Stanford University menemukan bahwa jalan kaki dapat meningkatkan pemikiran kreatif pada otak dengan menghasilkan gagasan dan cara mengeksekusinya.
Penelitian yang diterbitkan pada 2014 oleh peneliti Michelangelo, menunjukkan kaitannya dengan jantung dan kelenjar keringat yang bekerja optimal selama seseorang melakukan latihan apa pun jenisnya. Efeknya dapat meningkatkan ukuran hippocampus.
Hippocampus adalah area di otak yang terlibat dalam memori verbal dan pembelajaran. Hal ini untuk menguatkan bukti bahwa berjalan kaki dapat mengurangi penurunan kognitif yang terkait dengan usia seiring otak yang terus menyusut.
Selain itu, sebuah penelitian diterbitkan di Australia pada 2015 menemukan berjalan kaki mengurangi risiko kematian dini.
Penelitian dilakukan di mana 3.000 koresponden masing-masing diberi pedometer (alat penghitung langkah) dan dipantau selama 15 tahun.
Mereka yang melakukan 1.000 langkah sehari sampai 10.000 langkah dalam tujuh hari, mengurangi separuh risiko kematian dini mereka.
Bahkan yang 1.000 langkah mengubah pola menjadi 3.000 langkah per hari selama lima hari dalam seminggu mengurangi risikonya sebesar 12%.
Penelitian dilakukan di mana 3.000 koresponden masing-masing diberi pedometer (alat penghitung langkah) dan dipantau selama 15 tahun.
Mereka yang melakukan 1.000 langkah sehari sampai 10.000 langkah dalam tujuh hari, mengurangi separuh risiko kematian dini mereka.
Bahkan yang 1.000 langkah mengubah pola menjadi 3.000 langkah per hari selama lima hari dalam seminggu mengurangi risikonya sebesar 12%.
Ajaibnya, bila seorang perokok dan memiliki obesitas bila rutin berjalan kaki secara perlahan dapat mengurangi kebiasaan buruknya tersebut.
Hal itu disinyalir karena tidak semua orang mampu berjalan kaki 10.000 langkah dalam seminggu. Intinya meski 3.000 langkah, kebiasaan itu sudah cukup baik daripada tidak bergerak sama sekali.
Jadi lakukan kebiasaan berjalan kaki entah di jalan atau dengan treadmill. Kebiasaan berjalan kaki selain menyehatkan, juga mengurangi pencemaran lingkungan akibat kendaraan bermotor.
Ayo kita rutinkan berjalan kaki, badan sehat otak pun jadi lebih kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar