Tinggal di daerah pelosok kerap membuat para ibu hamil kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan memadai. Namun, hal tersebut berhasil diatasi Rohani Dg Te'ne. Wanita berusia 48 tahun asal Desa Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, justru mengajak ibu hamil di daerahnya untuk mengecek kehamilan.
Kesadaran ini terbentuk karena di lingkungan tempat tinggalnya sering mengalami kejadian ibu yang melahirkan di rumah meninggal akibat pendarahan. Perubahan ini juga didukung sejak Rohani terjun sebagai anggota kader posyandu di lingkungan tempat tinggalnya.
"Saya jadi kader posyandu sejak tahun 1993. Setiap ketemu ibu hamil di jalan atau di pasar, saya selalu ajak buat periksa kehamilan di puskesmas terdekat. Ini juga membantu ibu hamil agar mampu mempersiapkan diri buat melahirkan," kata Rohani saat ditemui pada acara konferensi pers GE Healthcare Mengapresiasi Peran Perempuan dalam Bidang Kesehatan Heroines of Health pada Rabu (12/7/2017) di Hotel Fairmont, Jakarta.
Tak hanya mengajak ibu hamil untuk cek kehamilan di puskesmas, Rohani juga membantu ibu hamil yang akan melahirkan. Ia mengantar ibu hamil melakukan persalinan di puskesmas, dengan menggunakan tandu dari rumah sang ibu hamil.
Jarak menuju puskesmas harus ditempuhnya sejauh 4-5 kilometer. Jalan yang dilalui Rohani sambil menemani ibu hamil yang dibawa pakai tandu tak mudah. Jalan tanah berbatu, melewati sungai, dan menembus lebatnya hutan harus dilewati.
Berkat dedikasinya, Rohani terpilih menerima penghargaan Heroines of Health 2017 dari GE Healthcare. Kisah perjuangannya membantu ibu hamil juga difilmkan dalam film dokumenter yang akan dirilis pada 19 Juli 2017 di akun Youtube GE Healthcare.
Rohani tercatat sebagai salah satu dari 13 perempuan yang berasal dari 11 negara di dunia yang berdedikasi meningkatkan pelayanan kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar