Gamal mengatakan, klinik asuransi sampah merupakan asuransi mikro yang menggunakan sampah untuk pembiayaan. Hanya dengan membayar sampah senilai Rp 10 ribu, masyarakat sudah bisa mendapat fasilitas pelayanan kesehatan gratis.
Jika sebelumnya warga yang ingin mendapat pengobatan gratis harus menunggu tim datang ke rumah, kali ini mereka bisa mengunjungi klinik asuransi sampah.
Sebelum berobat, warga, imbuhnya harus mendaftar terlebih dulu menjadi anggota klinik. Setiap bulan, warga yang sudah terdaftar menjadi pasien harus menyetorkan sampah kering seharga Rp 10.000. Sampah-sampah tersebut akan diolah oleh tim yang telah dibentuk oleh dokter Gamal.
"Sampah itu akan kita jual ke pemulung sesuai standar harga pasar. Kita yang menjual sampahnya," ujarnya saat launching klinik asuransi sampah di jalan Bungur No 59 D, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (23/12).
Gamal menerangkan, sebelumnya pihaknya telah melaunching klinik serupa di kawasan pasar induk Gadang, Kota Malang. Dan kini pihaknya membuka klinik kedua yang berada di jalan Bungur No 59 D, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Di Gadang lebih dari 350 pasien. Bulan lalu ada tambahan jaminan Medika 300 pasien. Jadi total 600 pasien," paparnya.
Dengan launchingnya klinik di lokasi baru tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. "Targetnya bisa capai 1.000 masyarakat yang dapat jaminan kesehatan dari sampah di klinik," sambungnya.
Sebelum melakukan pembukaan klinik kedua ini, pihaknya terlebih dahulu telah melakukan survei, mulai dari kemampuan masyarakat secara finansial, kecukupan sampah hingga yang utama kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. “Hasilnya, ternyata banyak masyarakat yang membutuhkan (layanan kesehatan)," jelasnya.
Klinik asuransi tersebut melayani kesehatan masyarakat mulai pukul 08.00 WIB-21.00 WIB setiap harinya. Nantinya tim yang dibentuk Gamal akan mengambil sampah di masing-masing rumah warga setiap hari Rabu dan Sabtu. "Kami terapkan sistem jemput bola ke masyarakat," pungkasnya.
Sebelum berobat, warga, imbuhnya harus mendaftar terlebih dulu menjadi anggota klinik. Setiap bulan, warga yang sudah terdaftar menjadi pasien harus menyetorkan sampah kering seharga Rp 10.000. Sampah-sampah tersebut akan diolah oleh tim yang telah dibentuk oleh dokter Gamal.
"Sampah itu akan kita jual ke pemulung sesuai standar harga pasar. Kita yang menjual sampahnya," ujarnya saat launching klinik asuransi sampah di jalan Bungur No 59 D, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (23/12).
Gamal menerangkan, sebelumnya pihaknya telah melaunching klinik serupa di kawasan pasar induk Gadang, Kota Malang. Dan kini pihaknya membuka klinik kedua yang berada di jalan Bungur No 59 D, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Di Gadang lebih dari 350 pasien. Bulan lalu ada tambahan jaminan Medika 300 pasien. Jadi total 600 pasien," paparnya.
Dengan launchingnya klinik di lokasi baru tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. "Targetnya bisa capai 1.000 masyarakat yang dapat jaminan kesehatan dari sampah di klinik," sambungnya.
Sebelum melakukan pembukaan klinik kedua ini, pihaknya terlebih dahulu telah melakukan survei, mulai dari kemampuan masyarakat secara finansial, kecukupan sampah hingga yang utama kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. “Hasilnya, ternyata banyak masyarakat yang membutuhkan (layanan kesehatan)," jelasnya.
Klinik asuransi tersebut melayani kesehatan masyarakat mulai pukul 08.00 WIB-21.00 WIB setiap harinya. Nantinya tim yang dibentuk Gamal akan mengambil sampah di masing-masing rumah warga setiap hari Rabu dan Sabtu. "Kami terapkan sistem jemput bola ke masyarakat," pungkasnya.
Sumber : Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar